dinsdag 1 november 2005

Memori dua kuntum Lili

Aku tidak tahu mengapa
begitu cepat bunga lili itu mekar
di bawah sentuhan sinar matahari
Sebelum kehangatannya sirna,
Ia mengucapkan selamat malam
Untuk terbaring di atas peraduan abadi

Namun aku tahu walau guguran kelopaknya
telah menyatu dengan bumi,
kenangan akan dua kuntum lili itu
tak akan pernah sirna
Namanya selalu terngiang
Keharumannya selalu semerbak
Keindahannya selalu terkenang
Terpatri dalam memori …..

In loving memory of our beloved parents
Slamet Tamihardjo (26 Januari 1930 - 1 November 1995)

Animah Radjab (1 Agustus 1933 - 29 September 1996)